seri02_dancer01

DokumenTARI
Seri.03

Bodies of Care

Panggilan terbuka untuk mengikuti program gabungan daring dan luring selama empat bulan bagi koreografer Indonesia dan Jerman mengenai perawatan komunitas dan koreografi di ruang publik

 

Pandemi COVID-19 telah memaksa kita untuk mempertanyakan secara radikal pemahaman dan praktik sehari-hari kita terkait kepedulian dan hubungan antarpribadi. Pertanyaan-pertanyaan seputar makna kata ‘peduli’—siapa peduli kepada siapa atau apa, dan siapa yang tidak peduli siapa—menjadi semakin genting dalam krisis ini. Tanggapan yang muncul pun beragam, baik dalam konteks lokal dan global. 

Terkait hal ini, tari kontemporer dapat menjadi forum yang penting untuk membayangkan, merasakan, dan mewujudkan suatu bentuk kebersamaan yang berbeda. Tari kontemporer berpotensi menegosiasikan beragam marginalisasi yang terjadi di dalam masyarakat kita. Kini, di saat “ruang publik” dan “tempat” telah menyatu dengan keberadaan fisik dan virtual, diperlukan pendekatan dan ruang artistik baru untuk menyelaraskan realitas-realitas digital dan analog dengan cara yang bermakna dan menghubungkan semuanya dengan konteks sosial yang spesifik. Dalam rangka itu, Bodies of Care bermaksud menjadi ruang bagi para peserta untuk merenungkan dan mengkritik praktik-praktik kepedulian yang terwujud dalam berbagai budaya merawat, menjaga, dan memelihara di Indonesia dan Jerman dewasa ini melalui koreografi kontemporer. Bodies of Care juga bertujuan untuk mengeksplorasi kekhasan gestur dari berbagai daerah dan kota di dunia.

Untuk balet radionya “Dissemination Everywhere!” (2020), kolektif seni media dan performans LIGNA dari Jerman meminta koreografer dari seluruh dunia, termasuk Melati Suryodarmo dari Indonesia, untuk mengeksplorasi bagaimana masyarakat dan tubuh kita berubah di zaman ancaman global ini. Penonton yang berpartisipasi turut menyimak lewat headphone dan mengikuti empat belas instruksi gerak berbeda yang dikompilasi sebagai satu usulan lain untuk membayangkan cara-cara berada bersama sebagai makhluk sosial dan usaha-usaha saling memedulikan. Dengan semangat serupa, Bodies of Care menyoroti potensi para koreografer dalam menggarap aktivitas komunal di masa lalu, masa kini, dan masa mendatang, yang merupakan perwujudan tindakan merawat komunitas, satu cara menemukan keseimbangan di tengah masyarakat. Namun akibat pandemi COVID-19 dan peraturan-peraturan baru di sekitarnya, saat ini berbagai tindakan pemeliharaan atau perawatan itu telah ditransformasikan, didekonstruksi, atau pun dibuat menjadi tidak kasatmata. Oleh karena itu, kami meminta koreografer dari Jerman dan Indonesia untuk meninjau secara kritis apa saja yang berubah selama pandemi dengan mempertimbangkan gestur-gestur kepedulian sebagai cerminan pemeliharaan komunitas.

 

>   Bagaimana kita mewujudkan kepedulian atau perhatian kita pada masyarakat di sekitar kita?

>   Bagaimana kita dapat meragakan kembali gestur-gestur perawatan komunitas dalam sebuah pertunjukan publik?

>  Jika kita dapat memahami tubuh kita sebagai serangkaian luka, sebagaimana kita memahami bahwa trauma-trauma meninggalkan jejak pada tubuh kita, apakah dengan demikian kita juga dapat menemukan jejak kasih dan perawatan dalam tubuh kita?

>  Seberapa besar pengaruh alam, budaya, dan lingkungan dalam menentukan cara kita mewujudkan kepedulian dan perhatian kita pada apa yang ada dalam kehidupan kita?

Panggilan Terbuka
untuk Koreografer

Bodies of Care adalah proyek lokakarya eksploratif yang diprakarsai oleh Goethe-Institut Indonesien dan Sasikirana KoreoLab & Dance dengan aspirasi untuk mengembangkan dan mempresentasikan secara kolaboratif serangkaian pertunjukan di ruang publik. Rangkaian lokakarya ini juga merupakan bagian dari platform DOKUMEN.TARI yang diprakarsai oleh Sasikirana pada tahun 2020. Kami mengundang sepuluh koreografer atau penari (tujuh dari Indonesia dan tiga dari Jerman) yang tertarik untuk mengeksplorasi gestur dan praktik kepedulian/perawatan (terutama perawatan komunitas) melalui koreografi. Para seniman peserta lokakarya diharapkan untuk mendefinisikan kepedulian dan perawatan komunitas sehubungan dengan praktik mereka sebagai koreografer, khususnya berkaitan dengan perwujudan perawatan di dalam komunitas masing-masing. Bersama Melati Suryodarmo dan LIGNA, peserta akan menciptakan pertunjukan instruksional (instructional performance) yang dapat melibatkan oleh audiens di beragam jenis ruang publik. Dalam menyeleksi peserta kegiatan ini, kami mengutamakan gagasan dari peserta yang dapat memanfaatkan ruang pertukaran internasional dan perluasan jaringan secara profesional. Untuk itu, kami mendorong koreografer muda dari seluruh Indonesia dan Jerman untuk mendaftarkan diri. Dalam project ini, kami mengharapkan terjadinya keberagaman peserta dari berbagai kawasan di kedua negara ini.

 

Persyaratan

Persyaratan untuk mendaftar pada kegiatan ini adalah: 

>    Penduduk Indonesia atau Jerman

>    Koreografer profesional berusia antara 2435 tahun

>    Berkomitmen atau berkecimpung dalam dunia seni tari kontemporer selama lebih dari tiga tahun terakhir

Pelamar diminta untuk:

>       Mengisi formulir pendaftaran berisi nama, alamat, nomor telepon, alamat email, dan alamat situs web (jika ada)

>       Mengirimkan maksimal tiga tautan (link) video karya koreografi sebelumnya

>      Menulis proposal singkat (maksimal 500 kata) dalam Bahasa Inggris mengenai perawatan komunitas dalam kaitan dengan praktik koreografi di ruang publik

>      Mengirimkan tautan (link) video berisi perkenalan diri (durasi 1-3 menit) dalam Bahasa Inggris yang menyampaikan profil diri, aktivitas sebagai koreografer, dan ekspektasi terhadap program ini

>     Mengirimkan riwayat hidup singkat, profil, dan portofolio dalam Bahasa Inggris 


**Mohon diingat bahwa plattform Vimeo tidak dapat diakses di Indonesia

 

Untuk melakukan pendaftaran silahkan Klik disini

Tenggat pengajuan lamaran adalah 17 Mei 2021 pukul 23.59 WIB.
Anda akan menerima email konfirmasi dan pengumuman paling lambat pada 5 Juni 2021. Keputusan akan diambil oleh dewan juri.

Manfaat
Keikutsertaan

Setiap peserta akan menerima:

>      Tunjangan biaya produksi dan dokumentasi

>  Kelas daring dari para pakar yang akan memberikan referensi untuk pengembangan artistik seni pertunjukan sehubungan dengan instructional performance dan pertunjukan di ruang publik, serta para pengajar undangan mengenai praktik-praktik perawatan komunitas

>      Lokakarya daring mengenai koreografi di ruang publik

>      Pendampingan dari para mentor dalam penyusunan konsep dan teknis pengembangan artistik

>      Presentasi live hasil lokakarya berupa koreografi kolaboratif di lingkungan tempat tinggal peserta

>      Publikasi dokumentasi proses dan presentasi karya

>      Kesempatan berjejaring di tingkat lokal, nasional, dan internasional

>      Kemungkinan perluasan program di forum-forum internasional

Sasaran
& Hasil yang diharapkan

Peserta diminta untuk:

>    Mengikuti dan berkontribusi aktif dalam program residensi daring (lewat Zoom) yang akan berlangsung setiap minggu dari akhir Juni sampai awal Agustus 2021. Rangkaian lokakarya akan difasilitasi oleh mentor Melati Suryodarmo (seniman performans Indonesia) dan LIGNA (kolektif seni media dan performans dari Jerman).

>  Menciptakan koreografi instruksional site-specific yang bersifat kolaboratif dengan melibatkan komunitas lokal di Indonesia atau Jerman. Presentasi harus dapat diakses melalui berbagai media, misalnya melalui siaran radio publik, radio web, dan situs web. Publik harus dapat berpartisipasi sebagai pelaku pertunjukan atau penonton.

>    Mendokumentasikan proses dan pertunjukan publik dalam bentuk esai foto, narasi hidup (life-narrative), dan film dokumenter singkat yang akan dipublikasikan di media sosial, laman resmi DokumenTARI, dan berpotensi dirancang untuk pameran di masa mendatang.

 

seri02_dancer02

Kriteria 
Evaluasi

Prioritas akan diberikan kepada pelamar yang:

>      Mengangkat kemungkinan-kemungkinan baru untuk memberikan dampak sosial melalui tari dan koreografi

>      Menegaskan dan berfokus pada sudut pandang lokal, terutama mengenai perawatan komunitas dan aktivasi ruang publik

>      Mengirim proposal koreografi yang inovatif dan berkaitan langsung dengan komunitas

>      Menunjukkan komitmen untuk berpartisipasi dalam program serta bersedia untuk mengimplementasikan gagasan yang lahir dari proses belajar, sebagai satu tim interdisipliner yang berkolaborasi secara kreatif dalam sebuah jaringan internasional

 

Sebagai pertimbangan tambahan, kami berharap dapat bekerjasama dengan peserta dari daerah yang beragam

 

Kolaborator
Program

Sasikirana KoreoLAB and Dance Camp

Sasikirana KoreoLAB dan Dance Camp (SKDC) adalah sebuah wadah yang mencoba mengangkat kembali gagasan tubuh sebagai media ekspresi, bukan hanya sebagai media representasi. Dengan berfokus pada tari kontemporer, Sasikirana sejak 2015 setiap tahunnya menyelenggarakan lokakarya tari yang intensif selama satu minggu di NuArt Sculpture Park (Bandung); lokakarya pada 2019 diadakan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Indonesia). Program nirlaba ini telah menarik perhatian bukan hanya di antara para penari Indonesia, tetapi juga di kalangan penari kawasan Asia yang lebih luas. Setiap tahun sekitar 20-25 penari muda berkumpul, berlatih, dan dibimbing oleh para profesional di bidang tari yang dikenal di tingkat internasional untuk mengembangkan keterampilan, pemikiran konseptual, dan kreativitas masing-masing. Pada akhir program, para peserta mengadakan presentasi publik untuk karya yang digarap selama kegiatan berlangsung. SKDC bertujuan untuk menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan berdampak positif  dalam mendukung pengembangan ekosistem yang lebih baik untuk seni pertunjukan kontemporer di Indonesia.

 

Pada 2020 Sasikirana meluncurkan DOKUMEN.TARI, pengembangan dari program sebelumnya. DOKUMEN.TARI berfokus pada peningkatan keterampilan berpikir kritis bagi penari-penari muda Indonesia. Program ini berharap menjadi wadah bagi penari-penari muda Indonesia untuk mencatat kisah hidup mereka dilengkapi dengan dokumentasi visual sehingga dapat menjadi database seni. DOKUMEN.TARI juga memberi perhatian khusus pada fungsinya sebagai jembatan dengan cara mempresentasikan profil para kontributornya dalam bentuk esai foto dan narasi hidup (life-narratives) dengan harapan publik luas dapat mengakses data ini sehingga mempersempit kesenjangan pengetahuan antara persepsi masyarakat umum Indonesia yang mengenal tari sebagai hiburan semata dengan persepsi lain yang melihat tari sebagai ekspresi artistik intelektual.

www.dokumentari.org

 

LIGNA

LIGNA merupakan kolektif seni media & performans beranggotakan Ole Frahm, Michael Hüners, dan Torsten Michaelsen. Sejak 2002 kiprah mereka didedikasikan untuk menciptakan situasi temporer yang melibatkan penonton sebagai produser kolektif—sebuah hubungan yang dapat menghasilkan efek tak terduga dan tak terkendalikan yang menggugat pengaturan sebuah ruang. Salah satu model penggunaan media oleh LIGNA tercipta pada 2002 yaitu Radio Ballet. Pada karya tersebut, para pendengar radio diberi sebuah pengalaman koreografi yang disampaikan secara instrukstional berisi gestur-gestur hal yang tabu atau janggal di ruang-ruang yang bersifat publik namun terkontrol, seperti stasiun kereta api dan pusat perbelanjaan. Pada 2017 LIGNA meraih penghargaan George Tabori, penghargaan paling signifikan di skena teater bebas Jerman.

http://ligna.blogspot.de/

 

Melati Suryodarmo

Melati Suryodarmo dikenal sebagai seniman durational performance dari Indonesia. Pertunjukannya yang secara fisik berat, kerap menggunakan gerakan berulang dan berlangsung selama beberapa jam sehingga kadang-kadang mencapai “tingkat absurditas faktual”. Suryodarmo telah tampil dan mengadakan pameran di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Ia kelahiran Surakarta, meraih gelar sarjana hubungan internasional di Universitas Padjadjaran di Bandung sebelum pindah ke Jerman. Saat tinggal di sana selama 20 tahun, ia mendalami seni performans di Universitas Seni Braunschweig di bawah bimbingan koreografer Butoh Anzu Furukawa dan artis performans Marina Abramović.

Melati kemudian kembali ke Indonesia dan meluncurkan Undisclosed Territory, sebuah festival tahunan untuk seni performans. Ia perempuan pertama yang menjadi direktur artistik Jakarta Biennale. Melati juga mendirikan Studio Plesungan di Surakarta, tempat ia tinggal, sebagai ruang mengeksplorasi diri sendiri dan membina seniman dan koreografer muda.

www.melatisuryodarmo.com

 

Goethe-Institut

Goethe-Institut merupakan lembaga kebudayaan Republik Federal Jerman yang mempunyai jangkauan global. Kami mempromosikan pengetahuan mengenai bahasa Jerman di luar negeri dan membina kerja sama internasional di bidang kebudayaan. Kami memberikan gambaran komprehensif mengenai Jerman dengan menyediakan informasi tentang kehidupan budaya, sosial, dan politik bangsa kami. Program-program budaya dan pendidikan kami mendorong dialog antarbudaya dan memfasilitasi partisipasi kultural. Berbagai program tersebut memperkukuh pengembangan struktur-struktur masyarakat madani dan mendukung mobilitas global. Goethe-Institut hadir di Indonesia sejak 1962.

www.goethe.de/indonesia

Narahubung

Ada pertanyaan? Silakan hubungi kami di sini:

Email : info@dokumentari.org

Daftar Sekarang

Silahkan masuk ke tautan formulir pendaftaran disini

The Narratives of
Indonesian
Dancescape

DokumenTARI Seri.03
didukung oleh

@2021DokumenTARI